Breaking News

Menunggu Korban, Proyek PPK1.2 Satker PJN 1 Lamban


Internewss.com
Kab.50Kota - Tujuan Kementerian PUPR-RI, membuat program preservasi jalan di Bidang Bina Marga, terbilang positif untuk menangani jalan berupa pencegahan, perawatan,dan perbaikan yang diperlukan untuk mempertahan kankondisi jalan agar tetap berfungsi secara optimal melayani lalulintas sehingga umur rencana yang ditetapkan dapat tercapai. Kegiatan preservasi jalan terdiri dari pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala, rehabilitasi, dan rekonstruksi jalan dan bangunan pelengkap jalan. 

Namun sayangnya, didaerah seperti di Propinsi Sumbar tujuan kegiatan preservasi oleh pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR-RI tersebut kurang perhatian dari jajaran BPJN Wilayaha Sumbar, sehingga ada pekerjaan preservasi yang telah terikatkontrak sejak tanggal 10 Februari 2020 sampai 18 Maret 2020 pekerjaan belum terlihat dilakukan kontraktor. Ini diketahui terjadi pada proyek preservasi jalan Baso-Batas Riau, yang dikerjakan oleh kontraktor PT.Multikon Jagad Perkasa dengan dana Rp.20,1 miliar lebih yang bersumber dari APBN tahun anggaran 2020. 


Penelusuran media ini dilokasi ruas jalan Baso Batas Riau yang di lakukan pekerjaan preservasi oleh PT.Multikon Jagad Perkasa selakukontraktor pemegang nomor kontrak 04/PKK/SK-PJN1 Bb.03.23.1.2/II/2020, terlihat lamban melaksanakan pekerjaan. Mulai dari titik nol dipasar Baso, tepatnya plangproyek dipasang belum ada pekerjaan dilakukan. Hampir 50 kilometer media ini menelusuri ruas jalan tersebut, banyak lobang-lobang jalan yang belum dipatching, kalaupun ada pekerjaan hanya baru pekerjaan patching yang terlihat antara kilometer 16 dan 17 di Nagari Koto Alam, Kecamatan Pakalan Koto Baru.

"Sejak jalan ini longsor belum ada saya lihat pekerjaan fisik untuk memperbaiki jalan. Dan kami warga disini membantu arus lalulintas, karena ruas jalan hanya bisa dilewati satumobil, sehingga dilakukan buka tutup agar kendaran lancar,"kata Yal warga setempat yang ditanya saat berada dilokasi titik longsor.


Diharapkan kepada pemerintah segera memperbaiki jalan ini, agar jalan kembali normal dilalui kendaraan. Kalau tidak dilakukan tutup buka, lokasi jalan jadi macet, ujar Yal.

Sementara Uni begitu pemilik warung dikilometer 17 dikecamatan Pangkalan Koto Baru ini disapa, mengatakan, alat berat yang terparkir disamping warungnya ini sudah empat hari ini tidak beroperasi, kalaupun beroperasi empat hari juga sebelum ini."Jadi alat berat ini sudah delapan hari disini, tapi pihak perusahaan belum ada pembicaraan sama saya "ungkapnya. 

Sebelum PT.Statika yang menempati lokasi untuk parkira latberat tersebut dengan memberikan Rp.150 ribu satualat permalam."Sekarang saya jadi terganggu istirahat malam karena harus menjaga alat berat ini,"sebut Uni kesal sembari berharap pihak perusahaan segera mendatanginya. 


Disamping itu, ruas jalan Baso Batas Riau begitu memprihatinkan dengan banyaknya lobang yang menghiasi ruasjalan tersebut. Tentunya dengan kondisi ruas jalan seperti itu sangat rawan terjadi kecelakaan, dan setiap waktu selalu mengancam keselamatan pengendara. "Kalau pihak PU tidak segera melakukan perbaikan, dikawatirkan akan ada terjadi kecelakaan, "kata Mali salah seorang warga yang berada didekat bukit kelinci ruas jalan Baso - Payakumbuh. 

Ironisnya, selain jalan berlobang yang mengancam keselamatan pengendara, sejumlah titik longsor diruas jalan tersebut juga siap menelan korban jiwa jika tidak segera diperbaiki. Lihat saja kawat beronjong penahan tebing jalan sudah ambruk diterjang longsor dan hampir membahayakan pengendara. Ini juga terpantau diKecamatan Pakalan Koto Baru, dimanaruas jalan menjadi sempit pasca terjadi longsor, namu sampai Rabu 18 Maret lalu belum juga dikerjakan kontraktor. 

Ketika hal ini dikonfirmasikan kepada Thaibur,ST.MT,Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Pelaksanaan Jalan Nasional 1(PJN1)Balai Pelaksanaan Jalan Nasiona l(BPJN) Wilayah 3 Propinsi Sumbar, dikantornya Kamis(19/03), melalui security kantor, mengatakan, kalau Kasatker tersebut belum bisa ditemui. "Beliau sedang rapat, tapi menurut stafnya Kasatker belum bisadi temui, kapan bisa ditemui saya juga tidak tahu,"kata security tersebut.


Bahkan sama dengan Kasatkernya Yasrul Rabim,ST,PPK1.2 untuk proyek preservasi ruas jalan Baso-Batas Riau, juga tidak bisadi temui."PakYasrul juga sedang diruangan Kasatker, tapi belum bisa ditemui, "kata security lagi.

Sempat media ini menunggu sang PPK selesai rapat diruang Kasatker, namun tak kunjung keluar, sementara PPK lainnya sudah keluar dari ruang Kasatker. Hingga berita ini diturunkan Kasatker maupun PPK proyek belum bisa dikonfirmasi. 

Ironisnya lagi, saat informasi ini disampaikan kepada AidilFikri, Kepala BPJN Wilayah 3 Propinsi Sumbar, melalui WAnya, juga belum ditanggapi, bagaimana informasi selanjutnya tunggu berita berikutnya. (DM) 

Tidak ada komentar

Selamat datang di Website Kami, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda puas!!