Breaking News

Menyoal Rambu Dititik Rawan Kecelakaan, Nova Herianto PPK 2.2 Mengaku Berulangkali Tegur Rekanan

Foto, dari kanan atas PPK 2.2 Nova Herianto, badan jalan Rigid beton sudah pecah. Foto kanan bawah  bahu jalan yang rusak dan berlobang, aspal badan jalan sudah rusak dan berlobang, serta bahu jalan yang terlihat rusak.


Sijunjung (SUMBAR), internewss - Berulang kali kerusakan aspal badan jalan dan bahu jalan pada ruas jalan nasional di wilayah kerja PPK 2.2 disorot masyarakat yang menjadi topik pemberitaan, namun Nova Herianto PPK 2.2 Satker PJN Wilayah 2 Sumbar, terkesan "bungkam" dikonfirmasi. Buktinya, konfirmasi kontak telepon namun tidak aktif, dan pesan WhatsApp yang disampaikan kepadanya tidak direspon, walaupun Nova Herianto telah membaca konfirmasi lewat pesan watshap tersebut.


Namun, pada hari Kamis pagi tanggal 30 September 2021, pukul 8:17 wib, nomor kontak telepon Nova Herianto kembali aktif, padahal sebelumnya jarang di aktifkan. Pada kesempatan tersebut, telepon dari wartawan media Internewss diangkat oleh Nova Herianto PPK 2.2. Ia beralasan (Nova Herianto-red) akhir - akhir ini nomor kontaknya jarang aktif lantaran kesibukan pekerjaan dilapangan. 


"Kondisi jalan yang saya terima disini lebih keras (jalan nasional wilayah PPK 2.2-red). Bagaimana saya berusaha keras sampai setiap hari dilapangan, 15 hari dilapangan 2 hari di Padang"kata Nova membuka pembicaraan.



Dikatakannya, menyoal bahu jalan yang terlihat Rigid beton mengalami retak pada lokasi pekerjaan jalan Rigid beton saat ini, sudah masuk ke dalam daftar untuk dilakukan perbaikan."Retak pada bagian bahu jalan itu sudah ada dalam schedule kita untuk dilakukan perbaikan"ungkap Nova.


Namun kata Nova, untuk bisa merealisasikan pekerjaan perbaikan itu, pihaknya harus menunggu dulu umur beton nya tercapai. "Cuma menunggu waktu, karena sebelah kiri kalau dari Padang, Rigid beton belum keras. Kalau dibongkar bagian beton bahu jalan yang retak itu sekarang tentu mengganggu lalulintas, karena sebelah kiri belum bisa dilalui kendaraan"sebutnya.


Beton Rigid bahu jalan retak seperti ini juga terjadi pada pekerjaan lokasi di ruas jalan Tanjung Lolo. "Di Tanjung Lolo juga demikian, sudah ada dalam catatan saya, tapi kita menunggu waktu dulu agar betonnya keras. Baru kemudian kita kerjakan perbaikan, dilokasi itu beton Rigid bahu jalan yang retak akan dibongkar"jelasnya.


Menyinggung masalah rambu jalan yang terlihat tidak terpasang pada lokasi badan dan bahu jalan yang rusak, terkesan berdalih Nova Herianto mengatakan, dirinya sudah berulangkali menyampaikan kepada rekanan supaya lokasi yang rusak dan rawan terjadi kecelakaan segera di pasang rambu peringatan.


"Masalah rambu - rambu sudah berulangkali saya menyampaikan kepada rekanan, nanti saya perlihatkan surat - surat teguran yang telah kita buat, ini bentuk usaha yang kita lakukan. Tetapi yang namanya usaha tidak langsung membuahkan hasil, karena tergantung dari kinerja juga dengan siapa berhadapan penyedia jasa mana, diminta sekarang dua bulan atau seminggu lagi baru jadi. Intinya kita berusaha yang sampai akhirnya kita pakai surat"ujarnya.


Diakuinya, usaha keras dilapangan belum tentu sempurna, karena itu, informasi dari masyarakat maupun media sangat penting jadi bahan evaluasi. "Informasi masyarakat dan media kita jadikan bahan evaluasi. Satu kali 24 jam tidak mungkin saya liat. Kejar sana, kejar sini pasti ada yang saya kilaf, walaupun telah berusaha keras dilapangan"urainya. 


"Informasi itu saya jadikan evaluasi atau saya jadikan teguran buat rekanan"tegasnya mengulangi.

Untuk ruas jalan yang lama, rigid beton yang pecah diakuinya sudah ada sebagian rigid betonnya telah diperbaiki. "Pada lokasi yang kerusakan Rigid betonnya besar Kita bongkar dan diganti dengan beton baru"ucapnya.


Langkah demikian dilakukan karena keterbatasan volume CAP yang saat ini hanya tinggal 10 kubik. "Untuk nombok - nombok lobang itu nama nya CAP, saat ini tinggal 10 kubik lagi. Jadi satu tahun ini belum bisa semua lobang kita tutupi, jadi diutamakan lobang yang besar dulu"aku nya.


Diakuinya juga, dalam kondisi yang serba terbatas tersebut, ia mencoba bekerja maksimal, walaupun semua terbatas untuk dikerjakan. "Bagaimana kita dalam kondisi terbatas tersebut bisa menombok lobang sebanyak itu, makanya diutamakan lobang yang dalam dulu, begitu cara pikir teknik saya dilapangan"timpalnya.


Namun demikian, menyoal rambu - rambu peringatan pada lokasi dan titik - titik rawan terjadi kecelakaan akan menjadi perhatian utama dan serius kedepan. "Dalam satu Minggu ini tidak juga diindahkan rekanan, saya langsung memasang rambu nya sendiri"janjinya.


Satu hari berselang janji tersebut ditunaikan PPK 2.2 Nova Herianto, sejumlah titik rawan kecelakaan pada ruas jalan nasional diwilayah kerja nya telah terpasang rambu - rambu peringatan sebagai informasi bagi pengendara bermotor untuk berhati - hati pada lokasi ruas jalan tersebut. 


"Hari waktu kita telepon itu sudah saya tambah, tanpa menungu penyedia jasa, inisiatif saya sendiri"kata Nova menginformasikan bahwa pihaknya sudah menambah rambu - rambu peringatan pada titik rawan kecelakaan, sembari mengirimkan sejumlah foto kegiatan pemasangan rambu.


Seperti apakah realisasi penegasan Nova Herianto PPK 2.2 Satker PJN Wilayah 2 Sumbar terhadap informasi yang disampaikan ? Tunggu kabar berikutnya! 

 (Men)

Tidak ada komentar

Selamat datang di Website Kami, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda puas!!