Breaking News

Seperti Tidak Terurus, Masyarakat Keluhkan Jalan Rusak di Wilayah PPK 2.5

Memprihatinkan, aspal badan jalan rusak hingga berlobang - lobang, bahu jalan hancur dan curam, saluran mortar tersumbat oleh sedimen dan rumput belukar yangg terpantau dibeberapa lokasi pada jalan nasional Lubuk Selasih - Batas Jambi, wilayah PPK 2.5


Solok Selatan (Sumbar), internewss - Ruas jalan nasional Lubuk Selasih - Batas Jambi di beberapa titik dalam kondisi memprihatinkan. Karena dibeberapa titik lokasi, terlihat aspal badan jalan sudah mengalami kerusakan dan berlobang, sehingga lokasi demikian menjadi faktor pemicu sering terjadi kecelakaan. 


Warga setempat sudah lama mengeluhkan kondisi aspal badan jalan yang rusak, namun hingga saat ini belum ada tanda perbaikan dilakukan oleh pihak PPK 2.5 Satker PJN 2 selaku penyelenggara jalan nasional.


Seperti terlihat pada hari Senin (22/11/21), dimana kerusakan parah terjadi pada aspal badan jalan yang sudah hancur dan berlobang - lobang di lokasi Titian Panjang, Nagari Aia Dingin, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Propinsi Sumbar.


Menurut warga setempat kondisi jalan seperti ini sudah beberapa tahun dibiarkan begini, bahkan sudah dilihat oleh pihak PU jalan.


"Pihak PU jalan sudah turun melihat kondisi aspal jalan yang rusak dan berlobang ini, tapi mereka hanya datang melihat dan mengambil foto saja,"kata In warga Aia Dingin yang membuka usaha perbengkelan dekat Titian Panjang.


Begitu parahnya kerusakan yang terjadi pada badan jalan nasional di wilayah Agusman PPK 2.5 ini, telah menjadi pemicu serangkaian peristiwa kecelakaan."Baru sebentar ini dua orang yang mengendarai sepeda motor nya dilarikan ke rumah sakit karena terjatuh dekat jalan yang rusak dan ber lobang tersebut, dan kecelakaan hari ini sudah yang kesekian kali nya terjadi"ungkap In.


Dikatakannya, selama ini masyarakat yang punya inisiatif menimbun badan jalan yang rusak, namun upaya itu hanya bertahan sebentar."Karena sering pengendara celaka dilokasi itu, jadi kita mencoba menimbun lobang ditengah badan jalan dengan menyetop mobil pembawa material supaya menumpahkan sedikit material yang dibawa nya untuk menimbun lobang"jelasnya.


Tapi upaya tersebut tidak membantu dalam waktu lama, karena beberapa hari kemudian sudah berlobang lagi. "Kalau tidak juga diperbaiki kita tanam saja pohon pisang"ujar Hen warga lainnya.


Titik rawan kecelakaan pada ruas jalan nasional tersebut juga terpantau pada bahu jalan yang sudah terlihat curam. Karena material bahu jalan sudah habis tergerus air, akibat saluran mortar yang ada telah ditutupi rumput dan sedimen tanah sehingga air mengalir dibahu jalan.


"Kita lihat jalan ini kurang diperhatikan oleh pihak penyelenggara jalan, buktinya aspal badan jalan sudah rusak parah ini belum kunjung diperbaiki. Bahkan bahu jalan sudah hancur terkikis air, karena saluran yang ada telah tersumbat"timpal Adek warga lainnya.


Menurut Adek, jika ada perhatian oleh pihak penyelenggara jalan dipastikan kerusakan pada aspal jalan bisa diminimalisir dan tidak rusak parah seperti saat ini. "Katanya pajak yang kita bayarkan untuk pembangunan, tapi kenyataan jalan nya masih rusak seperti tidak teurus begini"keluhnya.

Melihat fakta dilapangan pada ruas jalan nasional wilayah PPK 2.5 yang aspal badan jalan rusak dan berlobang, bahu jalan sudah hancur dikikis air, dan saluran mortar tersumbat oleh sedimen dan ditutupi rumput belukar, wajar masyarakat mengeluh. Bahkan keadaan semakin parah dengan tidak adanya rambu dipasang oleh pihak terkait pada titik yang rusak ?.


Ketika hal ini dikonfirmasikan kepada Agusman PPK 2.5 Satker PJN 2, Senin 22/11/21) mengucapkan terimakasih atas informasi yang disampaikan terhadap kondisi jalan diwilayah kerja nya." Baik jadi perhatian saya, terima kasih atas infonya"kata Agusman.


Saat disampaikan soal bahu jalan yang telah rusak dan ditutupi rumput belukar, diakui Agusman saat ini pekerjaan pembersihan rumput sedang dilakukan, namun belum semua dilaksanakan."Mohon maaf untuk bahu belum semua bisa dilaksanakan karena panjang, sekarang saya masih bisa di Km 34 dan KM 64"dalihnya.


Begitu juga menyoal saluran mortar yang sudah tersumbat oleh sedimen dan telah ditutupi rumput belukar Agusman beralasan hal itu disebabkan oleh faktor cuaca.Untuk saluran telah kita lakukan namun tiap kali hujan material hanyut dan menjadi sedimentasi"kata Agusman sembari mengucapkan terima kasih atas info nya.


Sementara itu, keluhan masyarakat terhadap kondisi memprihatinkan pada ruas jalan diwilayah PPK 2.5 yang telah sering memicu terjadi kecelakaan, ditanggapi serius oleh Ketua Bidang Advokasi YLKI Sumbar, seperti apakah informasi nya ?. Nantikan liputan berita selanjutnya !.  (Men)

Tidak ada komentar

Selamat datang di Website Kami, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda puas!!