Breaking News

Puluhan Ekor Sapi Percontohan di BPTP Sumbar "Dijual Malam"

 Dr. Rustam, SP. MSi, Kepala BPTP Sumbar, saat menjawab pertanyaan wartawan dikantornya, (Kamis 27 Januari 2022)


Kab.Solok (SUMBAR). internewss - Puluhan Ekor Sapi percontohan dari pemerintah yang ada di BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian) Propinsi Sumatera Barat dijual. Anehnya, proses pengangkutan puluhan ekor sapi yang di jual itu dari kandangnya, dilakukan pada malam hari. 


Sapi yang dijual pihak BPTP Sumbar itu adalah sapi unggulan dari Australi yang diadakan pemerintah pada tahun anggaran 2014. Tujuan pemerintah mengadakan sapi di BPTP Sumbar untuk dijadikan ternak percontohan bagi masyarakat peternak yang ada di Propinsi Sumatera Barat, mulai dari cara penggemukan hingga pengembang biakan ternak sapi. Namun kenapa sekarang sapi tersebut dijual oleh pihak  BPTP Sumbar ?. 

Jl. Selayo - Padang, Koto Gadang Guguak, Gn.Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat 


Salah seorang anak kandang yang minta untuk tidak dituliskan nama nya kepada Internewss menuturkan, sapi yang dijual dalam keadaan tidak sakit, 90 persen masih bisa di kembangkan. Sebagai anak kandang atau pengembala ternak tidak bisa berbuat banyak atas keputusan tim pengendali ternak."Saya hanya terima upah setiap bulan"katanya.


Dari informasi yang dirangkum Internewss, puluhan ekor sapi percontohan tersebut dikelola oleh kelompok yang beranggota kan 8 orang. Kelompok tersebut diketuai oleh Harmaini Kepala Labor Balitan Sumbar.


Menyoal hal ini, Ir. Harmaini Kepala Labor Balitan Sumbar selaku ketua tim kelompok ternak tersebut yang dikonfirmasi internewss dikantornya jalan khatib Sulaiman, Senin 24 Januari 2022, namun tidak berada dikantor. Hal ini disampaikan oleh salah seorang staf dikantor tersebut yang ditemui internews, bahwa kepala Labor Ir. Harmaini sedang keluar kantor. "Ibuk tidak ada dikantor, beliau pergi mendampingi kepala balai ke bandara" katanya.


Ketika hal ini dikonfirmasi melalui telepon genggamnya, nomor 085376343xxx, Ir. Harmaini selaku ketua tim terkesan mengelak menjelaskan mengenai penjualan sapi tersebut. "Hal ini bukan kapasitas saya untuk menjawab, tetapi datanglah kekantor Balitan Sukarami"katanya mengakhiri sambungan telepon.


Kepala BPTP Sumbar Dr. Rustam, SP. MSi, yang dikonfirmasi dikantor, Kamis 27 Januari 2022, mengakui adanya penjualan sapi percontohan tersebut. Ia mengatakan sapi - sapi tersebut dijual karena diserang wabah kutu babi."Sapi itu tidak akan kita jual kalau tidak ada masalah. Masalahnya karena diserang wabah kutu, kalau orang kampung kita menyebutnya kena sakit sampireh, dan sudah berupaya mengatasi hingga berbulan - bulan tidak bisa, sedangkan sapi semakin kurus"kata Rustam menjelaskan. 


Dikatakan Rustam, ini murni peristiwa Force Majeure atau keadaan memaksa sehingga diputuskan sapi tersebut di jual dan hal ini telah disampaikan ke kantor pusat. "Karena sapi ini adalah aset negara. Semua prosedur sudah kita lengkapi. Jadi sapi itu tidak akan kita jual kalau tidak kena wabah"kata Rustam mengulangi.

Diakui Rustam, penjualan sapi secara keseluruhan sudah menjadi keputusan rapat bersama. Menurut tim ternak, sapi ini tidak bisa dipertahankan lagi, kalau ditunda penjualannya mungkin berakibat sapi - sapi ini mati.


Namun anehnya, Rustam terkesan mengelak menjelaskan ketika ditanya soal jumlah ekor sapi yang dijual. "Soal jumlah sapi yang dijual saya kurang tahu"elaknya.


Begitujuga menyoal jumlah angka dari hasil penjualan sapi tersebut yang disinyalir mencapai ratusan juta rupiah."Berapa rupiah sama jumlah ekor nya saya tidak tau"dalihnya.

Ketika Rustam diminta untuk memperlihatkan hasil tertulis keputusan rapat. Ia juga berdalih apakah aturan membolehkan nya memperlihatkan kepada media."Saya belum tahu prosedurnya apakah boleh berita acara penjualan sapi tersebut diperlihatkan. Tapi saya pastikan prosesnya sudah sesuai aturan dan prosedural"ujarnya mencoba menegaskan alasan penjualan sapi tersebut.


Saya hanya melihat foto dokumen kawan - kawan dan terlihat sapi sudah berdarah - darah. Oleh sebab itu, hal ini kita rapatkan dulu bersama - sama. Dan keputusan penjualan sapi itu telah sesuai dengan hasil rapat" tegasnya menambahkan.


Hasil dari pejualan sapi - sapi tersebut, uangnya telah di setorkan ke negara melalui kas kantor Baren likbang Pasar Baru, Jakarta Selatan melalui kantor BPTP Sumbar. Namun anehnya, ada apa dibalik proses penjualan sapi - sapi percontoh di BPTP Sumbar, sehingga berapa jumlah ekor sapi dan jumlah rupiah dari hasil penjualan sapi itu oleh Rustam Kepala BPTP Sumbar, terkesan ditutupi ?...Dari informasi yang diperoleh sapi bantuan pemerintah tahun anggaran 2014 tersebut diperkirakan berjumlah 41 ekor, sedangkan jumlah terakhir diperkirakan 30 ekor yang dijual karena alasan wabah, dari hasil penjualan jumlah 30 ekor tersebut di perkirakan diperoleh dana Rp. 600 juta lebih. Bagaimana tanggapan masyarakat akan hal ini tunggu berita selanjutnya !. (Men/int)

Tidak ada komentar

Selamat datang di Website Kami, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda puas!!