Breaking News

Terjadi di Proyek Rusun ASN Unand, Berdalih Cuaca Progres Tak Sesuai Scedule ?

 

Foto atas gedung rusun ASN Unand sedang dalam pengerjaan. Kiri bawah, Riki Hidayat PPK dan plang proyek

Padang, (SUMBAR) internewss - Realisasi pekerjaan atau progres pekerjaan Pembangunan Rumah Susun ASN Universitas Andalas, yang berlokasi di Universitas Andalas, Kota Padang, Propinsi Sumbar, minus alias tidak sesuai time schedule. Tujuh bulan berjalan, namun progres pekerjaan PT. KANA HARAPAN JAYA, kontraktor pelaksana pekerjaan pembangunan rusun ASN UNAND dengan nilai kontrak Rp. 18.373.600.000, pada Rabu 29 Juni 2022 baru mencapai 45 persen.


"Sampai tanggal 29 Juni 2022, progres baru 45 persen, kalau sesuai time schedule harusnya 52 persen,"kata Romi SM (Site Manager) PT. KANA HARAPAN JAYA, kepada Internewss dikantor proyek yang berada dilokasi pekerjaan.


Menurut Romi, tidak sesuai nya realisasi/progres pekerjaan dengan time schedule dilapangan disebabkan oleh cuaca yang akhir - akhir ini sering terjadi hujan. Untuk menyikapi kondisi alam tersebut, pihaknya melakukan percepatan distribusi material dan penambahan jam kerja.

Kiri atas Welman MK, Romi SM, Peri Pelaksana, dan Andre Asisten SM


Sedangkan dari sisi jumlah tukang dan pekerja sudah mencukupi dengan yang berjumlah 70 orang." Sebelumnya berjumlah 66 orang, tapi kemaren baru datang 4 orang lagi"kata Andre Asisten SM menambahkan.


Lebih lanjut disampaikan Romi, pekerjaan pembangunan rusun ASN Unand dimulai sejak diterima SPMK tanggal 1 Desember 2021. Pekerjaan ini akan berakhir pada tanggal 30 September 2022.


Adapun jenis pekerjaan yang dilakukan yakni pekerjaan struktur yang sudah mencapai progres 98 persen. Dari tiga  lantai yang dikerjakan, lantai satu dan dua berikut dinding nya sudah terpasang. 

Berikutnya pekerjaan mekanikal eletrik seperti pemasangan instalasi listrik dan pekerjaan perpipaan. "Pekerjaan mekanikal eletrik ini sudah jalan secara global 30 persen"jelas Peri pelaksana lapangan.


Ditempat yang sama, Welman dari PT. Cipta Multi selaku Manajemen Konstruksi (MK), menegaskan bahwa pekerjaan saat ini masih di jalur rencana."Masih dikatakan stabil. Selama proses pekerjaan, kita selaku MK sejauh ini hanya memberikan teguran - teguran ringan"ungkap Welman.


Proyek ini berada dibawah pengelolaan Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Sumatera Barat, beralamat kantor Jalan Beringin Raya Nomor 40 Lolong Belanti, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Propinsi Sumatera Barat, Nomor kontrak 06/Fis-Rusun-ASN Unand/SATKER.PNP-SB/2021, Tanggal 30 November 2021, dalam waktu pelaksanaan 240 hari kalender, tahun anggaran 2021. 


Ketika hal ini dikonfirmasi Internewss kepada Syamsul Bahri, Kasatker Penyediaan Perumahan, dikantornya Kamis 30 Juni 2022, Dina staf dikantor satker tersebut mengatakan Syamsul Bahri Kasatker sedang keluar. Saya tidak keluarnya kemana. Pagi tadi saya lihat beliau keluar kantor"kata Dina.


Pada kesempatan tersebut, Riki Hidayat PPK Rumah Susun dan Rumah Khusus yang ditemui diruang kerjannya, mengakui pekerjaan pembangunan rusun ASN Unand oleh kontraktor PT. Kana Harapan Jaya progresnya minus 7 persen. Diakui Riki Hidayat pekerjaan sudah dilaksanakan sesuai SPMK ( Surat Perintah Mulai Kerja) dikeluarkan pada tanggal 30 November 2022. "Progres rencana sesuai Scedule 50 persen, tetapi realisasinya hingga Minggu 26 Juni 2022, baru tercapai 43,58 persen, jadi minus 6 persen lah"ungkap Riki Hidayat.


Namun anehnya, alasan minusnya progres yang dikemuka kan Romi SM PT. Kana Harapan Jaya dengan Riki Hidayat PPK proyek tersebut sungguh berbeda. Romi beralasan minusnya progres pekerjaan disebabkan faktor alam, sedangkan Riki Hidayat beralasan libur lebaran.


"Kemaren terkendala libur lebaran, tukang pekerja pulang. Habis libur lebaran tukang pekerja agak terlambat masuk"sebut Riki Hidayat.


Dari info dilapangan, untuk mengejar minus 7 persen, seluruh material sudah ada dilokasi pekerjaan. Bahkan penambahan tukang juga sudah dilakukan. "Untuk mengejar minus 7 persen kurang lebih tersebut, semua  material sudah di datang kan. Cuma tukang dan pekerja kurang, tapi saat ini sudah ada penambahan tukang"jelas Riski.


Riki mengatakan, pihaknya akan melakukan SCM jika progresnya 70 persen minus 10 persen." Progres 70 persen minus 10 persen baru kita lakukan SCM. Karena kontrak awal bunyi nya seperti itu"sebutnya.  

Pada tanggal 1 Oktober 2022 tidak ada diberikan perpanjangan waktu, kontrak kerja diputus."Nanti tergantung analisa, sebab empat bulan kedepan kita tidak tau yang akan terjadi"pungkas Riki. 


Disinggung adanya sorotan masyarakat soal rusun disijunjung dan di lingkungan kantor balai sungai yang tampak belum berisi, Riki mengatakan rusun di Sijunjung lagi dalam pemeriksaan, sedangkan rusun di balai sungai masih dalam masa pemeliharaan."Jadi soal penuh tidak nya hunian rusun, itu tergantung Pemda selaku pengelola rusun"ujarnya.


Seperti info yang berkembang ditengah masyarakat, proyek dibawah Satker Penyediaan Perumahan, Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sumatera III terkesan "mubazir". Pasalnya, rusun yang sudah dibangun dengan nilai ratusan miliar rupiah dari dana APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) saat ini belum termanfaatkan secara maksimal, karena banyak yang tidak berpenghuni ?. Masyarakat berharap, Direktorat Jenderal Perumahan, Kementerian PUPR RI, melakukan kajian dan evaluasi kembali terhadap usulan proyek rusun di Sumbar, sebab gedung rusun di Sumbar terkesan pembangunan mubazir alias belum dibutuhkan ?.    (RN/DM)

Tidak ada komentar

Selamat datang di Website Kami, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda puas!!