Breaking News

Wakil Rektor II UIN Padang : Sesuai PMK No.189 tahun 2022, Kontraktor Diberi Waktu 90 Hari Menyelesaikan Sisa Pekerjaan

 

Dr. Testru Hendra, M.Ag, Wakil Rektor II UIN Padang saat diwawancarai wartawan media Internewss, dikatornya Jumat (13/1/2023)

Padang,(SUMBAR) internewss - Kampus III UIN (Universitas Islam Negeri) di Aia Dingin, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Propinsi Sumatera Barat, diperbincangkan oleh masyarakat. Pasalnya miliaran rupiah anggaran tahun 2022 dipergunakan untuk membangunan infrastruktur dilingkung kampus UIN, tapi pekerjaan fisiknya tidak selesai 100 persen dilaksanakan kontraktor dalam masa kontrak, kok bisa ya ?.


Kondisi tanah dilingkungan Kampus III UIN  Padang, yang berlokasi di perbukitan tersebut begitu miris dipandang mata. Dari penelusuran media internewss pada Kamis (5/1/2023) terlihat tanah disekitar gedung yang telah berdiri seperti sudah terkikis dan tergerus oleh air hujan. Mirisnya lagi, kondisi tanah demikian dikawatirkan terjadi longsor.


Disamping itu, sejumlah pekerja masih terlihat hilir mudik bekerja dibeberapa lokasi bangunan, sementara pekerjaan itu masih dilakukan pada Januari 2023. Nampaknya yang diinformasikan masyarakat soal keterlambatan sejumlah proyek dikerjakan kontraktor dilingkungan kampus III UIN Padang ada benarnya.


Bahkan soal keterlambatan pekerjaan oleh kontraktor ini juga dibenarkan oleh Dr. Testru Hendra, M.Ag, Wakil Rektor II UIN Padang, yang dikonfirmasi media internewss dikantor, Jumat (13/1/2023). "Benar ada pekerjaan kontraktor tidak rampung 100 persen ditahun 2022, sehingga diperpanjang hingga Maret 2023" kata Testru.


Pemberian masa perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan kepada kontraktor itu, telah sesuai dengan PMK (Peraturan Menteri Keuangan) Nomor 189 tahun 2022, tentang pemberian kesempatan."Jadi kontraktor boleh diberikan kesempatan bagi pekerjaan yang tidak rampung 100 persen, dengan memberlakukan denda seper seribu, dari jumlah anggaran sisa pekerjaan yang berlum selesai" katanya. 


Namun tentunya ada syarat nya yang mesti dipenuhi kontraktor seperti membuat surat pernyataan mampu menyelesaikan pekerjaan, membuat surat jaminan sisa pekerjaan, dan memperpanjang surat jaminan sisa pekerjaan."Kalau tidak selesai juga dalam masa tersebut, kita putus kontraknya lalu perusahaan di blacklist dan uang jaminan pekerjaan kita cairkan" katanya.


Adapun pekerjaan yang terlambat tersebut yakni pekerjaan jalan gerbang kampus yang mencapai progres 70 persen. Kemudian pekerjaan pembangunan kantin dengan progres 65 persen, setelah diberi masa perpanjangan waktu pekerjaan sudah mencapai progres 90 persen. 


"Untuk jalan sudah dikeluarkan SP 2, karena progres nya tidak ada kemajuan, hanya sedikit. Jika tidak ada perkembangan juga kita putus kontrak dan dicairkan jaminan nya. Tapi kemaren (Kamis 12/1/2023-red) pekerjaan pengecoran jalan sudah mulai dilakukan" ungkap Testru.


Menyoal kondisi tanah yang terlihat seperti akan mengalami longsor, dijelaskan Testru hal itu tidak akan terjadi. Sebab dibalik lapisan tanah merupakan batu karang besar sehingga cukup keras dan aman dari longsoran. "Kita mengupayakan dinding tanah ditanami rumput, namun rumput yang kita tanam sebelumnya sempat tidak tumbuh. Sekarang kita menggunakan sistem kotak plastik berupa jaringan yang didalamnya diberi tanah humus lalu diatasnya ditumbuhi rumput, Alhamdulillah rumputnya tumbuh hingga sekarang"jelasnya. 


Untuk pembangunan infrastruktur di Kampus III UIN Padang, pihaknya mendapat pendampingan dari Kejati Sumbar. Dimana sekali dalam sebulan pihak DATUN Kejati Sumbar turun mengecek progres dan administrasi pekerjaan supaya tidak menyimpang dari peraturan hukum."Pihak Kejati berharap pada tahun anggaran selanjutnya proses tender oleh UKPBJ disegerakan, supaya pelaksanaan pekerjaan lebih cepat dilakukan di awal tahun"pungkasnya.


Dari 80 hektar luas tanah yang dimiliki kampus III UIN Padang, baru 16 hektar yang termanfaat kan untuk pembangunan. Semasa itu pula, lebih kurang 600 miliar telah tersedot untuk biaya membangun infrastruktur dari 1,4 triliun yang dibutuhkan. 


"Sampai sekarang pembangunan  yang ada baru menghabiskan dana Rp. 600 miliar. Pada tahun ini tidak ada anggaran pembangunan nya, baru di tahun 2024 kita kembali mengusulkan anggaran sebesar Rp. 86 miliar"terang nya menambahkan.      (Men/int)

Tidak ada komentar

Selamat datang di Website Kami, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda puas!!