Breaking News

Waspada! Rubella Bisa Inveksi Janin dan Menyebabkan Kematian



Apa itu rubella

Penyakit ini disebabkan oleh virus rubella dan dapat menyebar dengan sangat mudah. Penularan utamanya dapat melalui butiran liur di udara yang dikeluarkan penderita melalui batuk atau bersin. Berbagi makanan dan minuman dalam piring atau gelas yang sama dengan penderita juga dapat menularkan rubella. Sama halnya jika Anda menyentuh mata, hidung, atau mulut Anda setelah memegang benda yang terkontaminasi virus rubella.

Rubella atau campak Jerman adalah penyakit menular yang disebabkan Virus Rubella. Gejala rubella yang paling utama adalah ruam merah berbentuk bintik-bintik. Rubella sering terjadi pada anak yang belum mendapat vaksin campak, gondok, dan rubella.

Rubella berbeda dengan cacar air walaupun dua penyakit ini sama-sama menyebabkan ruam merah. Rubella disebabkan virus yang berbeda dengan cacar air, dan rubella tidak terlalu menular dan serius seperti cacar air.

Berbahayakah Rubella


Walau sama-sama menyebabkan ruam kemerahan pada kulit, rubella berbeda dengan campak. Penyakit ini biasanya lebih ringan dibandingkan dengan campak. Tetapi jika menyerang wanita yang sedang hamil, terutama sebelum usia kehamilan lima bulan, rubella berpotensi tinggi untuk menyebabkan sindrom rubella kongenital atau bahkan kematian bayi dalam kandungan. WHO memperkirakan tiap tahun terdapat sekitar 100.000 bayi di dunia yang terlahir dengan sindrom ini.

Sindrom rubella kongenital dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi, seperti tuli, katarak, penyakit jantung kongenital, kerusakan otak, organ hati, serta paru-paru. Diabetes tipe 1, hipertiroidisme, hipotiroidisme, serta pembengkakan otak juga dapat berkembang pada anak yang terlahir dengan sindrom ini.

Semua orang berisiko terkena rubella. Rubella pada anak dan dewasa membaik dengan cepat, tidak bahaya, dan jarang menyebabkan komplikasi. Rubella hanya berbahaya jika terjadi pada wanita hamil. Jika wanita hamil terinfeksi virus, khususnya selama 4 bulan pertama kehamilan, bayi berisiko mengalami kecacatan atau bahkan lahir mati.

Tanda-tanda dan gejala rubella 

Anak-anak yang terinfeksi rubella mungkin saja tidak menunjukkan gejala. Umumnya, gejala muncul 2-3 minggu setelah terpapar virus.

Gejala rubella yang sering terjadi yaitu:

    *Ruam kulit pada kepala menyebar ke tubuh, selama 2-3 hari
    *Sakit kepala, demam ringan
    *Hidung tersumbat atau ingusan
    *Kelenjar getah bening leher dan belakang telinga membengkak

Rubella pada dewasa dan remaja dapat ditambah dengan gejala berikut ini:

    *Hilang napsu makan
    *Konjungtivitis (infeksi kelopak mata dan bola mata)
    *Sendi bengkak dan nyeri, pada wanita usia muda

Gejala ini biasanya hilang dalam beberapa hari namun dapat lebih lama.

Begitu terinfeksi, virus akan menyebar ke seluruh tubuh dalam waktu 5 hari hingga 1 minggu. Masa penularan tertinggi penderita rubella biasanya pada 1-5 hari setelah ruam muncul.


Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Periksa Kesehatan ke dokter!

Anda harus menghubungi dokter bila Anda atau anak Anda mengalami ruam atau gejala di atas.

Selama kehamilan, Anda akan dilakukan pemeriksaan rubella dan divaksin jika dibutuhkan oleh dokter kandungan Anda.

Meski begitu, jika Anda hamil atau ingin hamil dan mengalami gejala rubella, Anda harus dirawat segera untuk perawatan medis.


Penyebab Rubella

Penyakit rubella disebabkan oleh virus rubella. Virus ini ditularkan dari orang ke orang melalui kontak dengan cairan dari hidung dan tenggorokan penderita rubella. Penyakit ini sangat menular dan mudah ditularkan pada orang lain. Seseorang dapat menularkan virus ke orang lain seminggu sebelum ruam kulit muncul, hingga 1 minggu setelah ruam sembuh. Wanita hamil dapat menularkan rubella pada bayinya lewat aliran darah.

Siapa saja yang berisiko terkena rubella


Ada faktor yang meningkatkan risiko Anda terkena rubella, yaitu:

    *Pernah menderita rubella sebelumnya
    *Tidak pernah mendapat vaksin gondok, cacar air, dan campak
    *Bepergian ke negara lain atau tempat epidemi rubella

Tidak memiliki faktor risiko tidak berarti Anda tidak dapat menderita penyakit ini. Tanda ini hanya referensi saja. Anda harus konsultasi dengan dokter untuk informasi lebih rinci.

Pengobatan Rubella

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. “Selalu Konsultasikan” pada dokter Anda.

Saat ini, proses penyakit autoimun dan rubella dianggap berhubungan. Saat terinfeksi rubella, tubuh anak Anda akan secara otomatis kebal dan memiliki imun pada penyakit ini secara permanen. Jika anak Anda merasa tidak nyaman, Anda dapat menggunakan obat penurun panas dan antinyeri seperti paracetamol. Anda juga dapat bertanya pada apoteker untuk krim pengurang rasa gatal.

Jika Anda hamil, dokter Anda dapat memberikan antigen rubella (hiperimun globulin) untuk membantu kekebalan, namun hal ini tetap berisiko pada cacat bayi.

Diagnosis Rubella

Rubella cukup sulit didiagnosis dan gejalanya kurang jelas. Dokter Anda akan mendiagnosis dari riwayat klinis dan pemeriksaan gejala pada anak Anda. Jika Anda hamil dengan gejala rubella atau terpapar dengan pasien rubella, dokter dapat mengambil sampel cairan dari tenggorokan, darah, dan urin untuk diperiksa.

Pengobatan di rumah

Berikut adalah yang bisa Anda lakukan untuk membantu mengatasi rubella:

 *Konsumsi obat yang diresepkan
 
*Jangan menggaruk karena dapat meninggalkan bekas. Anda dapat menggunakan krim pengurang rasa gatal yang dijual di apotek
  
*Anda atau anak Anda harus menghindari kontak dengan orang lain hingga membaik, khususnya jangan berdiri dekat atau berkontak dengan orang hamil
  
*Gunakan aspirin rubella untuk anak kecil

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.




#Gan

Tidak ada komentar

Selamat datang di Website Kami, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda puas!!