Breaking News

Tingkatkan Daya Saing, Pemprov Sumbar Butuh Sinergi Harga Komoditas


Internewss.com
PADANG (SUMBAR) - Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit menyampaikan, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat membutuhkan sinergi harga komiditas di pasaran,  hal ini untuk mendongkrak daya saing, Karena sinergi harga yang ada di pasaran sangat mempengaruhi daya beli komoditi exspor, ungkapnya, Kamis 22 Maret 2018.

Selain itu, saat ini kegiatan ekspor yang keseluruhan berpusat masih di Teluk Bayur perlu dibagi. Kedepan, sebut dia, kegiatan ekspor-impor juga dapat dilakukan melalui pelabuhan Teluk Tapang yang ada di Kabupaten Pasaman Barat.

"Pembagian dilakukan agar pelabuhan Teluk Tapang bisa segera beroperasi," ucap mantan Bupati Pesisir Selatan itu.

Sejauh ini, Nasrul melirik bahwa ada beberapa komoditas lain yang bisa jadi unggulan ekspor, selain CPO dan Karet.

Komoditas lain adalah kopi dan gambir. Bagi dia, kopi merupakan komoditas yang telah mendunia. "Jadi bisa unggul, namun untuk gambir belum tersentuh karena memang harganya belum diatur," pungkas Wagub kemudian.

Sebelumnya, Bank Indonesia perwakilan Sumatera Barat menilai, sektor ekspor daerah itu masih ditopang oleh komoditas CPO dan karet, meskipun pada akhir tahun 2017 lalu, nilainya menurun.

Kepala BI Sumbar, Endy Dwi Tjahjono mengatakan, saat ini ekonomi dunia mengalami peningkatan seiring dengan membaiknya harga komoditas. Namun begitu, Sumbar tidak kebagian perbaikan tersebut, sebab penunjang ekspor masih mengandalkan dua komoditas itu saja.

"Peluang kita di Sumbar untuk mengarap yang lebih besar selain dua. Apalagi, Sumbar sangat kaya akan komoditi yang bisa untuk menjadi rujukan eskpor," katanya.

Menurutnya, perbaikan kinerja ekspor selama ini karena ditopang oleh meningkatnya permintaan negara mitra dagang utama Sumbar. Hal tu tercermin dari meningkatnya aktivitas industri manufaktur negara mitra dagang.
(ptr/wati)

Tidak ada komentar

Selamat datang di Website Kami, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda puas!!