Breaking News

Pekerjaan PT. AKU di Sorot Masyarakat, Pipa 10 inci Ditanam pada Kedalaman 1 Meter, Ditimbun Pakai Material Galian Setempat ?



Sumbar, internewss--- Pembangunan Jaringan Perpipaan SPAM IKK Malampa dan IKK Kapalo Banda Kabupaten Pasaman, yang dilaksanakan kontraktor PT. Atifah Karya Utama dengan nilai kontrak Rp. 3,1 miliar, mendapat sorotan masyarakat. Ada kekawatiran masyarakat melihat pola pengerjaan penggalian untuk pipa 10 inci dengan kedalam bervariasi ada yang dibawah satu meter hingga satu meter lebih. Begitu juga terlihat saat pengerjaan penimbunan pipa tersebut dengan menggunakan material galian setempat yang bercampur bebatuan besar dan kecil.


"Kalau seperti ini pengerjaannya, kita kawatir pipa yang ditanam untuk mendistribusikan air tidak bertahan lama. Sebab pipa yang ditanam hanya di kedalaman satu meteran saja, bahkan galian bercampur batu ini ditimbun lagi sedangkan lokasinya berada di bahu jalan raya"kata Rahmat warga setempat mengomentari proyek dibawah Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera Barat, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR kepada media Internewss saat berada dilokasi pekerjaan, Selasa (8/6).

 


Masih diseputaran lokasi pekerjaan di Kecamatan Lubuk Sikaping atau dekat bahu jalan raya menuju arah Medan, kepada Internewss salah seorang pekerja yang ditanya mengenai pekerjaan galian mengatakan, bahwa untuk ke dalaman galian pipa 12 inci yang ditanam tersebut berkisar satu meteran." Kedalaman galian tidak merata, karena menyesuaikan kondisi tanah setempat" sebutnya.


Lebih lanjut dikatakannya, untuk pekerjaan penimbunan pipa tidak menggunakan material pasir melainkan  tanah bekas galian setempat yang ditimbun kembali."Karena seperti itu petunjuk pekerjaannya, walaupun bercampur batu tanah bekas galian kita timbun lagi, jadi tidak masalah dengan pipanya"katanya yang tidak menyebutkan namanya tersebut.


Sementara itu, dilokasi proyek tidak terlihat plang nama kegiatan terpasang."Saya tidak tahu dimana dipasang plang proyeknya, karena lokasi kita tidak disini saja, lokasi satu nya lagi arah ke jalan Bukittingi"ujarnya.

Foto yang diambil wartawan Internewss dilokasi proyek


Menanggapi hal ini, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera Barat, Kusworo melalui petugas informasi dan staf Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Ria Juni Putra, SS, menyampaikan, untuk konfirmasi proyek tersebut pihak media Internewss diminta menyampaikan nya secara tertulis. Pada saat ditemui dikantornya, Jumat (25/6), Ria Juni Putra sudah menyiapkan lembaran kertas berisi tata cara penyampaian informasi berikut mekanisme pemberian jawabannya.


Setelah lembaran tersebut diisi dengan beberapa pertanyaan sesuai fakta pengerjaan dilapangan ia berjanji segera memberikan jawaban tertulis. Benar saja,  pada Senin (28/6), Ria telah mengirim jawaban tertulis via WhatsApp terkait informasi proyek diatas menyampaikan, soal plang proyek bahwa kegiatan ini dilaksanakan pada dua lokasi yaitu di Malampah dan Kapalo Banda, untuk plang proyek terpasang berada dilokasi Malampah. Sementara untuk ukuran pipa di jelaskan dalam pengerjaan pada kegiatan ini tidak menggunakan pipa ukuran 12 inci. 


Lebih lanjut dalam jawaban tertulisnya menyampaikan kalau ada kedalaman galian tidak sesuai dengan bestek, akan dilakukan penghitungan kembali dalam pembayaran yang disesuaikan kedalaman galian. Namun untuk kegiatan ini tidak ada penggunaan material pasir maupun batu bata. 


Menyangkut material penimbunan pipa diakui material bekas galian dijadikan kembali sebagai material penimbunan pipa. Dalam jawaban tertulis tersebut ditegaskan mengenai pekerjaan tidak sesuai bestek atau spesifikasi teknis, pihak PPK dan Kasatker akan memberikan instruksi agar melaksanakan sesuai spesifikasi teknis.


Lebih lanjut informasi yang diperoleh dari petugas informasi PPID Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera Barat, Ria Juni Putra, bahwa untuk ukuran pipa yang digunakan pada proyek ini adalah pipa DN. 250 mm 10". Dengan panjang dipasang 1.148 M, dengan kedalaman dilapangan bervariasi antara1,50 s/d 1,70 meter. Kedalaman pipa tersebut volume nya akan di addendum sesuai kondisi lapangan.


"Galian yang tidak dapat sesuai spec nya diakibatkan ada pipa lama, pipa telkom dan urugan tanah yg mudah longsor serta penggalian dekat dengan saluran drainase bahu jalan" jelasnya.


Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua API (Aliansi Peduli Indonesia) Propinsi Sumatera Barat, sekaligus aktifis penggiat anti korupsi, Reino, kepada Internewss mengatakan, informasi yang disampaikan media menyangkut proses pengerjaan dilapangan merupakan masukan positif bagi penyelenggara negara di Propinsi Sumatera Barat. "Saat ini banyak oknum yang bersikap menutupi kesalahan pekerjaannya dengan memberikan informasi asal bapak senang (ABS), sehingga dikemudian hari jadi temuan pekerjaan seperti ini.


Jadi ada baiknya kepala balai nya menjadikan informasi media bahan evaluasi kinerja perangkat dibawahnya, agar segera mengambil langkah tegas dalam membenahi kekurangan pekerjaan"kata Reino.


API Sumbar sangat mengapresiasi pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan pemerintah pusat. Karena, seperti diketahui, dana APBD propinsi, kabupaten dan kota yang ada belum memadai untuk merealisasikan semua pembangunan tersebut.


"Tentu kita berharap kepada pejabat penyelenggara keuangan negara ini sungguh - sungguh mengelola kegiatannya. Karena ulah segelintir oknum membuat proyek tidak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, bahkan banyak berujung ke persoalan hukum nantinya"ungkap Reino.


Untuk mendukung percepatan pembangunan di daerah terutama di Propinsi Sumbar, API selalu mendengar informasi dari berbagai elemen masyarakat sebagai bahan masukan dan koreksi nantinya kepada pemerintah pusat melalui API Pusat. "Untuk perbaikan kedepan, setiap tahun kita menyampaikan informasi pembangunan di daerah ke pusat"ujarnya.


Akankah kegiatan bernilai miliran rupiah ini selesai sesuai dengan bestek dan spesifikasi teknis yang dianjurkan ?. 

(Men)

Tidak ada komentar

Selamat datang di Website Kami, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda puas!!