Terjadi di Proyek PPK 2.2, Rigid Beton Ruas Jalan Nasional Turun dan Retak ?
Potret lapangan pengerjaan kontruksi jenis pekerjaan riggit beton pada ruas jalan PPK 2.2 Di ruas jalan lintas Sumatera Sijunjung, Selasa 21 September 2021. |
Sijunjung (SUMBAR), Internewss - Ada apa dengan proyek jalan nasional dibawah pengelolaan PPK 2.2 dibawah komando Nova Herianto, ST. MT. Masih dalam masa pelaksanaan, rigid beton jalan sudah "retak - retak", padahal belum lama selesai dikerjakan. Bahkan permukaan jalan yang telah selesai rigid beton pada titik pengerjaan lokasi Simancung terlihat miring dan turun naik.
Disinyalir kondisi demikian disebabkan oleh lapisan bawah tanah nya mengalami penurunan ?.
Pekerjaan lain seperti pemasangan batu pada kiri - kanan jalan disinyalir dikerjakan asal jadi alias asal cepat selesai. Pemasangan batu demikian terpantau dilokasi pengerjaan di titik jalan lintas Sumatera Nagari Panampahan Kabupaten Sijunjung, pemasangan batu dikerjakan diatas permukaan tanah tanpa ada pekerjaan penggalian ?.
Guna mendapatkan informasi lebih lanjut menyoal pekerjaan konstruksi jalan nasional ruas Muaro Kalaban - Kiliran Jao, PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) 2.2 Nova Herianto, yang dihubungi melalui telepon selulernya nomor 085364157xxx, namun tidak aktif. Melalui kontak watshap dengan nomor yang sama juga tidak aktif, hingga pesan watshap dikirim belum dilihat. Sampai berita ini diturunkan, konfirmasi dari pihak PPK 2.2 belum di dapati.
Pemerhati pembangunan Bayu Arga.ST, menilai retak - retak yang terjadi pada permukaan atas beton akibat kurang nya penyiraman air pada permukaan atas beton. "Karena selama menunggu umur beton tercapai, permukaan perlu dibasahi air, kemungkinan ini yang kurang diperhatikan"katanya.
Sebab lapisan atas beton akan lebih cepat kering dari pada lapisan bawahnya, disinilah proses membasahi permukaaan atas beton diperlukan."Bisa jadi pembasahan dengan air ada dilakukan tapi kurang maksimal"jelasnya.
Untuk permukaan atas beton jalan yang terlihat miring atau turun, ada kemungkinan terjadi faktor kesalahan pada metoda pengerjaan diantaranya penurunan dipinggir base pondasi, kurang pemadatan, atau material tanah lebih banyak dari campuran sirtunya. Ketiga hal ini dapat menjadi pemicu miringnya permukaan beton pada bagi pinggirnya. "Untuk itu perlu dilakukan kajian apakah pengerjaan dilapangan sudah sesuai metoda"pungkasnya.
(Men)
Tidak ada komentar