Breaking News

API Sumbar Sorot Kinerja Junianton PPK 1.2, Dipenghujung Tahun Bahu Jalan dan Saluran Mortar Belum Bersih dari Rumput dan Sedimen ?

 

Saluran mortar jalan ditutupi rumput belukar hingga air menggenangi aspal badan jalan dan bahu jalan yang rusak berlobang diruas jalan nasional Baso - Batas Riau wilayah PPK 1.2, foto 8 dan 9 November 2021.

Limapuluh Kota (SUMBAR). internewss - API (Aliansi Peduli Indonesia) Propinsi Sumatera Barat, menyoroti kinerja Junianton, ST. MSi, PPK 1.2 Satker (Satuan Kerja) PJN 1 (Pelaksanaan Jalan Nasional), BPJN (Balai Pelaksanaan Jalan Nasional) Sumbar, yang dinilai kurang tanggap dengan kondisi ruas jalan nasional Baso - Batas Riau dibawah koordinirnya. Hal tersebut dibuktikan dengan sejumlah fakta dilapangan yang terpantau media dibeberapa titik pada ruas jalan nasioanal Baso - Batas Riau, dimana bahu sisi kiri dan kanan jalan tidak bersih dari rerumputan dan lobang, kata Rieno Philiang Wakil Ketua DPD API Sumbar, kepada internewss di kantornya, Kamis (11/11/21) menanggapi kondisi bahu jalan dan saluran mortar di ruas jalan nasional wilayah PPK 1.2 yang terlihat tidak terawat.   


Bahkan kata Rieno, yang bikin mirisnya, saluran mortar yang ada juga tidak luput dari penyumbatan akibat telah ditumbuhi rumput belukar dan ditutupi sedimen, sehingga air meluber ke badan jalan. Sedang saluran mortar tersebut begitu penting bagi umur jalan supaya aspal badan jalan selalu terhindar dari air. 

Foto dari atas, Wakil Ketua DPD API Sumbar, Rieno Philiang, bawah Junianton, PPK 1.2


Seperti diketahui, air merupakan faktor utama yang membuat aspal cepat rusak, untuk itu saluran mortar harus selalu berfungsi maksimal dalam mengendalikan air. "Kondisi demikian menggambar PPK 1.2 kurang perhatian terhadap ruas jalan yang dikelola nya, sehingga bahu jalan sudah ditumbuhi rumput hingga menutupi pinggir badan jalan" kata Rieno.


Disamping ditutupi rumput, dibeberapa titik yang terpantau bahu jalannya sudah berlobang, bahkan material bahu jalan sudah habis digerus air. "Kondisi ini terjadi pada penghujung tahun, dan pasti telah mengakibatkan terjadi penyempitan badan jalan, akibat bahu jalan ada yang rusak dan berlobang hingga ditutupi rumput belukar. Guna menghindari terjadinya kecelakaan dan korban dititik tersebut, PPK 1.2 harus segera membenahi"ungkap nya.


Lebih jauh Rieno melihat, ada hal yang ganjil dari kondisi ruas jalan dengan bahu dan saluran mortar yang terkesan tidak diperhatikan oleh pihak PPK 1.2. Sebab, sesuai program dari kementerian PUPR, ruas jalan nasional sudah harus dalam kondisi baik, selalu terawat dan terjaga.


Namun yang terjadi pada ruas jalan nasional PPK 1.2 Satker PJN 1 ini, terbilang aneh, karena ini menyangkut kepada penggunaan duit negara yang dikeluarkan melalui APBN. "Nah apakah penggunaan dana APBN pada jenis pekerjaan pembersihan rumput dan saluran mortar realisasi fisik sudah sesuai volume yang dibayar, nanti akan kita telusuri"jelas Rieno.


Hal ini akan menjadi perhatian serius API Sumbar. Dan informasi masyarakat dan media serta data dilapangan jadi bahan bagi API mengurainya."Kita jadi terpanggil mendengar informasi ini, biar nanti lebih di gali lagi informasi dan data tersebut"jelasnya menegaskan.


Seperti pada berita sebelumnya, menanggapi hal ini, Junianton PPK 1.2 yang dikonfirmasi Internewss, Selasa (9/11/21) disalah satu warung di pinggir ruas jalan lintas Sumbar - Riau mengatakan, informasi yang diterima secepatnya ditindak lanjuti. "Saya sangat berterimakasih sudah diinformasikan mengenai kondisi jalan nasional dibawah naungannya yang terpantau terdapat sejumlah titik rawan kecelakaan akibat aspal badan jalan rusak dan berlobang"kata Junianton.


Saat ini, kata Junianton, rekanan sudah bekerja membenahi ruas jalan mulai dari membenahi aspal yang rusak, menambal lobang, membersihkan saluran, dan menebas rerumputan. "Pekerjaan kita saat ini merupakan kegiatan longsegmen, dan rekanan sudah bekerja mulai dari batas Riau, mungkin tidak berapa lama lagi sampai ke Koto Alam serta titik lainnya"ungkap Junianton.


Namun anehnya, kenapa kegiatan longsegmen tersebut terkesan baru dilaksanakan hampir di penghujung tahun. Sementara kondisi yang disampaikan telah terjadi beberapa bulan terakhir. 


Menjawab hal itu, Junianton beralasan pekerjaan yang dilaksanakan oleh rekanan agak terganggu akibat kondisi cuaca yang sering turun hujan. "Ada beberapa titik ruas yang perlu waktu dalam penanganannya, ditambah cuaca sering hujan yang menyebabkan pekerjaan mengalami perlambatan"terang Junianton sembari menegaskan pihaknya segera memacu pekerjaan dilapangan, terutama meminta rekanan memasang rambu peringatan dilokasi yang belum dikerjakan guna menghindari kecelakaan.


Sejauh manakah realisasi pekerjaan longsegmen dibawah pengelolaan Junianton, ST. MSi PPK 1.2 Satker PJN 1 Sumbar, pada ruas jalan nasional Baso - Batas Riau, dapat memenuhi standar yang dianjurkan dalam mempertahan kan kondisi ruas jalan nasional tersebut selalu mantap dan baik? Tunggu berita selanjut nya!    (Men)

Tidak ada komentar

Selamat datang di Website Kami, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda puas!!