Breaking News

Proyek Pengendalian Banjir Batang Tambuo, Selesai Desember, Februari Sudah Hancur ?



Kab.Agam (SUMBAR) internewss - Konstruksi bangunan lining sungai pada proyek pengendalian banjir Batang Tambuo di Kabupaten Agam ambruk alias hancur diterjang air. Padahal proyek bernilai kontrak Rp. 12,9 miliar lebih itu selesai dikerjakan sesuai kontrak tanggal 22 Desember 2021 lalu. Kenapa lining sungai yang dibangun oleh kontraktor PT. Daka Mega Perkasa tersebut dengan mudah hancur diterjang air ?.


Seperti diketahui, proyek bernomor kontrak HK.02.03/BWS.SV-PJSA.IAKR/SP.I/03, dalam masa pelaksanaan 270 hari kalender itu bertanggal kontrak 22 Maret 2021. Pekerjaan konstruksi dibawah pengawasan PT. Alam Surambi Engineering ini dibawah naungan PPK Sungai dan Pantai I SNVT PJPA WS Indragiri-Akuaman, WS Kampar, WS Rokan Propinsi Sumatera Barat, Balai Wilayah Sungai Sumatera V (BWSSV) Padang.


Saat dikonfirmasi media internewss soal ambruknya lining sungai Batang Tambuo di Kabupaten Agam tersebut, Satriawan PPK Sungai dan Pantai I SNVT PJPA WS Indragiri-Akuaman, WS Kampar, WS Rokan Propinsi Sumatera Barat, yang dihubungi via WhatsApp, Selasa 8 Februari 2022, menyampaikan ambruknya lining sungai disebabkan oleh banjir yang terjadi pada tanggal 1 Februari 2022 lalu."Saat ini sedang dalam perbaikan. Jembatan yang berada dekat lokasi pekerjaan juga rusak diterjang banjir"kata Satriawan.


Sementara itu, hal senada juga disampaikan Yusma Elfita, Kasatker SNVT PJPA WS Indragiri-Akuaman, WS Kampar, WS Rokan Propinsi Sumatera Barat, dikatakannya, ambruknya lining sungai Batang Tambuo di Kabupaten Agam, disebabkan oleh banjir bandang yang terjadi pada tanggal 2 Februari 2022 lalu.


"Pada saat itu kita bersama kontraktor, konsultan Supervisi, walinagari, dan dinas PU Kabupaten Agam turun melihat langsung dampak yang ditimbulkan oleh banjir bandang tersebut. Menurut pengakuan walinagari kepada kami, bahwa baru kali ini melihat sungai meluap hingga merusak jembatan yang ada"kata Yusma Elfita.


Lebih lanjut Yusma menyampaikan, rusaknya lining sungai yang baru selesai dibangun pada tahun 2021, dikarenakan faktor tanah pada titik tersebut curam pada bagian bawahnya. Dilokasi tersebut juga titik tumpu hantaman air, sehingga saat banjir terjadi arus air menjadi lebih deras dengan kekuatan hantaman yang juga luar biasa.


Sedangkan pada titik lainnya pasangan lining sungai tetap kokoh, tidak ambruk dihantam air besar."Dari sisi teknis pekerjaan kontraktor telah sesuai dengan RAB dan Bestek. Ambruknya lining sungai ini murni disebabkan oleh bencana alam"jelas Yusma menyakinkan.


"Karena proyek ini masih dalam masa pemeliharaan, kita sudah minta kepada kontraktor untuk segera melakukan perbaikan lining yang ambruk itu. Semoga dalam waktu dekat lining tersebut sudah selesai diperbaiki"ujarnya menambahkan.


Lining sungai Batang Tambuo yang hancur diperkirakan mencapai panjang lebih kurang 100 meter. Hancurnya kontruksi lining sungai ini tentunya menjadi pertanyaan besar bagi masyarakat, sebab peristiwa itu terjadi tidak berapa lama selesai di PHO. Benarkah ambruknya lining sungai Batang Tambuo dampak dari proses pengerjaan tidak sesuai RAB dan Bestek, bahkan informasi yang didapat ada pekerjaan yang sama juga mengalami ambruk, seperti apakah informasi nya ? Nantikan laporan dilapangan selanjut !    (Men/int)

Tidak ada komentar

Selamat datang di Website Kami, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda puas!!