Breaking News

Saluran Tersumbat, Jalan Nasional Wilayah PPK 1.2 "Rawan Kecelakaan"

Memprihatinkan, potret dilapangan ruas jalan nasional PPK 1.2 Satker PJN Wilayah 1 Sumbar (foto Oktober 2022)


Kab.50 Kota,(SUMBAR) internewss - Memprihatinkan, saluran mortar atau tempat air mengalir tersumbat akibatnya ruas jalan nasional wilayah PPK 1.2 Satker PJN Wilayah 1 Sumbar rawan kecelakaan. Hal itu diungkapkan oleh masyarakat yang tinggal diruas jalan nasional Baso - Batas Kota Payakumbuh, tepat nya di Labuh Luruih Padang Tarok, kepada internewss, Selasa (18/10).


Menurut Jepri masyarakat setempat, saluran tempat air mengalir tidak berfungsi karena tersumbat oleh tanah dan rumput, sehingga air tidak mengalir didalam saluran malah mengalir keluar ke bahu jalan dan badan jalan. "Persis dekat huler padi HD kecelakaan sering terjadi, akibat pengendara menghindari genangan air di badan jalan"ungkapnya.


Datuk Basa warga lainnya menuturkan, kondisi jalan semakin licin ketika hujan. Sebab debit air makin besar dan deras hingga mengikis material bahu jalan. "Ini lihat bahu jalan nya jadi berlobang begini karena terkikis air"katanya yang diamini warga lainnya.


Masyarakat berharap saluran air yang ada segera dibersihkan dari material yang menyumbat supaya air tidak mengalir lagi ke bahu dan badan jalan. Sebab selain menjadi pemicu terjadi kecelakaan, bahu jalan dan aspal badan jalan menjadi cepat rusak, ujar Datuk.


Ketika hal ini dikonfirmasi kepada Rio PPK 1.2 selaku pihak berwenang pada ruas jalan nasional itu, Kamis (20/10) mengatakan, pekerjaan penebasan rumput dan pembersihan pada saluran ada periode pelaksanaan.


"Kita melakukan pembersihan 6 kali setahun. Tahun ini kita sudah melakukan 4 kali pembersihan, 2 kali zaman ppk lama, 2 kali zaman saya,"jelas Rio sembari menegaskan 2 kali lagi akan dilaksanakan awal akhir Oktober dan akhir Desember nanti.


Rio PPK 1.2 juga mengomentari dampak saluran tersumbat diruas jalan yang dikoordinir nya telah menyebabkan terjadi nya serangkaian peristiwa kecelakaan. "Untuk lokasi tersebut akan kita prioritaskan dulu dan segera akan kita tangani terlebih dahulu. Semua informasi terkait kondisi lapangan akan kami tanggapi, dan terimakasih karena sudah jadi mata tambahan di lapangan"ujarnya Rio.


Sementara itu, Ade Edwar tokoh masyarakat dan mantan Kepala BPBD Propinsi Sumatera Barat, menanggapi, soal kegiatan rutin penebasan rumput dan pembersihan saluran di jalan yang dilaksanakan jajaran Balai Pelaksanaan Jalan Nasional harus kembali memberdayakan masyarakat setempat. Sebab seperti era presiden Soeharto masyarakat setempat yang diberdayakan mengerjakan penebasan rumput dan pembersihan saluran jalan disekitar lingkungannya, dan itu dilakukan secara sukarela tanpa ada biaya seperti saat sekarang ini.


"Dulu tidak ada biaya, masyarakat kita bisa diajak bergotong - royong membersihkan rumput dan saluran pada ruas jalan disekitar mereka. Sekarang biaya untuk penebasan rumput dan pembersihan saluran itu sudah ada oleh negara, malah rumput dan saluran tidak bersih juga, beginilah kalau semua diproyekan"ujar Tokoh ini.


Berita Terkait :

Rio PPK 1.2 Beralasan, "Yang Dibongkar Pekerjaan Tidak Sesuai Mutu"

LSM API Minta PPK 1.2 Buktikan Dilapangan

"Maut Mengintai Pengendara Bermotor" Dijalan Sitangkai - Tanjung Ampalu

Lembaga MT-AB Indonesia Minta PPK 1.2 Buktikan Perkataannya Membongkar Beton Bahu Jalan Tak Pakai Mal

Menyoal Pekerjaan Preservasi Rekonstruksi Jalan Batas Propinsi Riau - Batas Kota Payakumbuh. Rio PPK 1.2 : Tidak Pakai Mal, Beton Bahu Jalan Dibongkar


Ia berharap kepada Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, mengevaluasi kembali pelaksanaan kegiatan rutin penebasan rumput dan pembersihan saluran oleh jajaran Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Barat. Sebab pelaksanaan pekerjaan rutin tersebut dilapangan masih belum maksimal."Buktinya kita lihat rumput yang tumbuh di bahu jalan, sudah hampir menutupi pandangan pengendara belum juga ditebas. Bahkan saluran sebagai sarana utama mengaliri air dibiarkan tersumbat, dampaknya air mengalir keluar membanjiri bahu jalan dan badan jalan. Kondisi ini memudahkan terjadi kerusakan pada jalan, dan membahayakan juga bagi keselamatan pengendara bermotor"katanya.


Sebaik pola pelaksanaan pekerjaan rutin di jalan tersebut kembalikan seperti dulu dengan memberdayakan kembali masyarakat setempat untuk membersihkan saluran dan rumput di bahu jalan. "Dulu pemerintah tidak ada biaya tapi masyarakat tetap bisa bergotong - royong membersihkan saluran dan rumput di bahu jalan dekat tinggal mereka. Sekarang ada biaya pasti lebih giat masyarakat mengerjakannya. Tapi kalau masih dijadikan proyek, saluran air akan terlihat semberaut terus"tambahnya.  (YD/int)


Tidak ada komentar

Selamat datang di Website Kami, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda puas!!