Lompatan Proaktif SMA 2 Bukittinggi: Integrasikan Kesiapsiagaan Bencana dalam Kurikulum Lewat MoU dengan PMI

Bukittinggi – Dalam langkah proaktif dan inovatif, SMA Negeri 2 Bukittinggi secara resmi menjalin kemitraan strategis dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bukittinggi melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pada Jumat, (25/07/2025).

Acara yang diselenggarakan di SMA Negeri 2 Bukittinggi ini menyoroti bagaimana pendidikan formal dapat berpadu dengan pelatihan praktis untuk meningkatkan kesiapsiagaan di lingkungan sekolah.

Ketua PMI Bukittinggi, Chairunnas, dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi ini dalam menanamkan nilai kemanusiaan.

“Kerja sama ini merupakan langkah penting dalam menanamkan nilai-nilai kemanusiaan kepada generasi muda, khususnya melalui kegiatan Palang Merah Remaja (PMR) dan aksi sosial lainnya,” ujar Chairunnas.

Aspek yang patut digarisbawahi adalah komitmen PMI untuk memberikan pembinaan, pelatihan pertolongan pertama, dan terutama, simulasi kebencanaan kepada siswa. Ini menunjukkan adanya integrasi nyata program kesiapsiagaan bencana langsung di lingkungan sekolah.

Kepala SMA Negeri 2 Bukittinggi, Murnita, memperkuat narasi ini dengan menyatakan bahwa kerja sama ini akan menjadi dasar berbagai program kolaboratif. “Kami berharap para siswa tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga peduli terhadap sesama dan aktif dalam kegiatan sosial,” tuturnya.

Fokusnya bukan hanya pada "peduli terhadap sesama," tetapi juga pada kemampuan siswa untuk "mengambil peran dalam situasi kemanusiaan." Hal ini mengindikasikan bahwa SMA Negeri 2 Bukittinggi berupaya menciptakan ekosistem sekolah yang lebih tangguh dan responsif terhadap potensi krisis.

Melalui peningkatan kapasitas PMR di sekolah dan pelatihan intensif dari PMI, siswa tidak hanya akan mendapatkan pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan praktis yang krusial saat menghadapi situasi darurat. Penandatanganan MoU ini menjadi contoh bagaimana sekolah dapat menjadi garda terdepan dalam membentuk individu yang tidak hanya cerdas, tetapi juga sigap dan siap menjadi penolong pertama di tengah masyarakat.*