Senam Pagi Lapas Bukittinggi: Efektivitas Program Kebugaran di Tengah Keterbatasan Anggaran?

Bukittinggi— Pegawai Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bukittinggi hari ini, Sabtu (19/07/2025), melaksanakan senam bersama di aula Lapas. Kegiatan yang diklaim bertujuan menjaga kebugaran jasmani dan meningkatkan semangat kerja ini menjadi sorotan, mengingat tantangan anggaran yang kerap dihadapi institusi pemerintahan.

Kepala Lapas Kelas IIA Bukittinggi, Herdianto, menyebut kegiatan ini sebagai upaya membangun budaya kerja sehat. "Kami ingin menciptakan suasana kerja yang lebih harmonis dan produktif," ujarnya. 

Namun, muncul pertanyaan seberapa efektif program semacam ini dalam jangka panjang, terutama jika dibandingkan dengan alokasi anggaran untuk kebutuhan mendesak lainnya. Apakah senam rutin cukup untuk mengatasi potensi stres dan kejenuhan pegawai di tengah rutinitas tugas pemasyarakatan yang padat, ataukah dibutuhkan program kesehatan yang lebih komprehensif dan berkelanjutan?

Pengamat kebijakan publik, Dr. Budi Santoso, mengemukakan, "Inisiatif senam bersama patut diapresiasi sebagai langkah awal. Namun, pemerintah perlu memastikan bahwa program kesehatan pegawai tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga didukung oleh anggaran yang memadai untuk program preventif dan kuratif yang lebih mendalam."

Senam pagi memang bisa menjadi penyegaran, namun tantangan sesungguhnya adalah bagaimana Lapas Bukittinggi dapat mempertahankan momentum ini dan mengembangkan program kebugaran yang lebih menyeluruh tanpa membebani anggaran operasional yang terbatas.*/M