Breaking News

Kesehatan dan Perekonomian Terganggu, Warga Minta Tindak Tegas Penambang CV Elok dan Son

Dari kanan, buk Yusma dan Putra warga Siguntur Muda yang terdampak oleh debu oleh aktifitas tambang galian C jenis tanah clay di daerah Siguntur Muda Kab. Pesisir Selatan.


Pessel (Sumbar), internewss - Aktifitas tambang galian C di Sigguntur Muda, Kecamatan Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) bikin resah warga. Akibat tambang galian c jenis tanah clay tersebut lingkungan warga diselimuti debu yang mulai menimbulkan dampak terhadap roda perekonomian dan kesehatan warga.


Sejak CV Elok dan Son mulai melakukan aktifitas tambang galian C jenis tanah clay di nagari Singguntur, usaha dagang warga jadi terganggu, bahkan minim jual beli sehingga pendapat menjadi berkurang. "Sebelumnya jual beli kami melebihi cukup untuk membantu kehidupan, tapi sejak ada tambang rumah dan warung kami ditutupi debu"kata istri almarhum Datuk Dasril, kepada internew, dirumahnya Jumat 24 Desember 2021.


Dikatakannya, warga Engan datang ke warung karena melihat debu dimana - mana dan menutupi dagangan. Minimnya pembeli membuat pendapat jadi berkurang, sementara hasil dagang ini merupakan sumber perekonomian keluarga.


"Kami berharap perangkat nagari untuk menutup tambang galian C, sampai keluhan kami ini ada solusi"harapnya.

Potret tambang galian C jenis tanah clay di Siguntur Mudo, Kabupaten Pesisir Selatan


Hal senada juga disampaikan Yusma, yang saat ini tengah menderita batuk dan sesak nafas akibat debu yang masuk menutupi seisi rumahnya. "Lihatlah kedalam rumah saya sudah penuh debu. Saat ini saya tengah menderita batuk dan sesak nafas, bahkan sesekali batuknya sudah mengelurkan darah"ungkapnya.


Disamping itu, kata Yusma, Ia juga tidak bisa berdagang makan dan minuman lagi dikarenakan debu yang berterbangan. "Dampak debu ini, saya tidak bisa berdagang. Dan kesehatan saya jadi memburuk"ujarnya.


Pembeli jadi tidak mau mampir kerumah makan akibat debu dari aktifitas tambang galian C tanah clay oleh CV. Elok dan Son."Sewaktu mobil pengangkut tanah clay lewat menuju arah Painan, rumah makan saya jadi sepi pengunjung, bahkan sempat ditutup. Tapi sekarang sudah buka lagi sejak mobil nya tidak lewat disini lagi"sebut Putra.


Warga berharap kepada perangkat daerah dan nagari mengambil tindakan tegas atas persoalan yang menimpa lingkungan dan mengancam kelangsungan hidup mereka akibat dampak lingkungan yang ditimbulkan dari aktifitas tambang galian C jenis tanah clay yang dilakukan CV Elok dan Son ini. Menurut informasi yang dirangkum dari warga, bahwa pemilik lahan juga tidak mau memperpanjang kerjasama dengan CV Elok dan Son. 


Sementara ketika hal ini dikonfirmasikan kepada Rian Selaku Kuasa Direktur CV Elok dan Son, melalui kontak telepon dan kontak watshap nya nomor 0811663xxx, pada Senin 27 Desember 2021, namun hubungan kontak yang dilakukan tidak kunjung diangkat. Begitujuga saat disampaikan konfirmasi tertulis melalui pesan watshap nya hingga berita ditulis belum mendapat balasan jawaban. Bagaimanakah kelanjutan nya ? Tunggu liputan berikutnya.!   (DM)

Tidak ada komentar

Selamat datang di Website Kami, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda puas!!